Pergaulan
merupakan suatu fitrah bagi manusia karena sesungguhnya manusia merupakan
makhluk social. Namun, di zaman sekarang ini banyak sekali remaja yang
terjerumus daalam kemaksiatan akibat salah pergaulan, seperti maraknya video
mesum dan berbagai perilaku menyimpang lainnya.
Semakin
maraknya pergaulan bebas khususnya dikalangan remaja, untuk itu saya akan memberi sedikit informasi tentang pergaulan yang benar secara islam dan sesuai
syariat.
Adab-adab
pergaulan dalam islam:
1) Menjaga
pandangan mata dari melihat lawan jenis secara berlebihan.
Hendaknya setiap muslim menjaga
pandangn mata dari melihat lawan jenis secara berlebihan. Dengan kata lain
hendaknya dihindarkan berpandangan mata secara bebas. Sebagaimana dijelaskan
dalam firman Allah yang artinya,“Katakanlah
kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat” (Q.S.
An-Nur:30).
2) Menjaga
auratnya masing-masing.
Hendaknya setiap muslim menjaga
auratnya masing-masing dengan cara berbusana islami agar terhindar dari fitnah
khususnya bagi wanita. Allah berfirman yang artinya, Dan katakanlah kepada permpuan-perempuan yang beriman supaya menyekat
pandangan mereka (daripada memandang yang haram), dan memelihara kehomatan
mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh mereka kecuali yang
zahir daripadanya; dan hendaklah mereka menutup belahan leher bajunya dengan
tudung kepala mereka; dan janganlah mereka memperlihatkan perhiasan tubuh
mereka melainkan kepada suami mereka, atau bapa mereka atau bapa mertua mereka
atau anak-anak mereka atau anak-anak tiri mereka, atau saudara-saudara mereka,
atau anak bagi saudara-saudara mereka yang lelaki, atau anak bagi
saudara-saudara mereka yang perempuan, atau perempuan-perempuan islam, atau
hamba-hamba mereka, atau orang gaji dari orang-orang lelaki yang telah tua dan
tidak berkeinginan kepada perempuan, atau kanak-kanak yang belum mengerti lagi
tentang aurat perempuan; dan janganlah mereka menghentakan kaki untuk diketahui
orang akan apa yang tersembunyi dari perhiasan mereka; dan bertaubatlah kamu
sekalian kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, supaya kamu berjaya (Q.S
An-Nur:31).
Batasan aurat lelaki dan wanita:
a) Lelaki : Antara pusar sampai lutut,
b) Perempuan : Seluruh badan kecuali muka dan telapak
tangan.
Berpakaian sopan menurut syara
yaitu:
a) Tidak
tipis sehingga tidak menampakkan warna kulit,
b) Tidak
ketat sehingga tidak menampakkan bentuk badan,
c) Tudung
dilabuhkan melebihi paras dada.
3) Tidak
berbuat sesuatu yang dapat mendekatkan diri pada perbuatan zina.
Perbuatan zina misalnya berkhalwat
(berdua-duaan) dengan lawan jenis yang bukan mahram. Nabi bersabda,“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari
akhir, maka janganlah berkhalwat dengan seorang wanita (tanpa disertai dengan
mahramnya) karena sesungguhnya yang ketiganya adalah syaitan (H.R. Ahmad).
4) Menjauhi
pembicaraan yang bisa “membangkitkan selera”.
Berkaitan denga ungkapan yang baik
ini, di dalam Al-Qur’an ada beberapa bentuk ungkapan yang wajar kita praktikkan
dalam komunikasi sehari-hari yaitu:
a) Qaulan
Sadida (An-Nisa:9): Isi pesanan jujur dan benar, tidak ditambah atau
dibuat-buat,
b) Qaulan
Ma’rufa (An-Nisa:5): Menyeru kepada kebaikan dan kebenaran,
c) Qaulan
Baligha (An-Nisa:63): Kata-kata yang membekas pada jiwa,
d) Qaulan
Maisura (Al-Isra:28): Ucapan yang layak dan baik untuk dibicarakan,
e) Qaulan
Karima (Al-Isra:23): Perkataan-perkataan yang mulia.
5) Hindarilah
bersentuhan kulit dengan lawan jenis.
Hindarilah bersentuhan kulit dengan
lawan jenis, termasuk berjabat tangan sebagaimana dicontohkan Nabi Saw,“Sesungguhnya aku tidak berjabat tangan
dengan wanita” (H.R. Malik, Tirmizi dan Nasa’i).
Hadits Nabi Saw:“Sesungguhnya kepala yang ditusuk besi itu
lebih baik daripada menyetuh kaum yang bukan sejenis yang tidak halal baginya” (H.R
At-Tabrani dan Baihaqi).
6) Hendaklah
tidak melakukan ikhtilat.
Ikhtilat yakni
berbaur pria dan wanita dalam satu tempat. Hal ini diungkapkan Abu Asied, “Rasulullah Saw pernah keluar dari masjid da
pada saat itu bercampur baur laki-laki dan wanita di jalan, maka Beliau
berkata:”Mundurlah kalian (kaum wanita), bukan untuk kalian bagian tengah
jalan; bagi kalian adalah pinggir jalan” (H.R. Abu Dawud)
0 komentar:
Posting Komentar